Megalobox Perjalanan Joe Untuk Diakui

Peringatan 50 tahun Ashita no Joe upeti anime Megalo Box dari agen judi terpercaya sukses lakukan suatu hal yang bisa dikerjakan beberapa reboot (sukses). Itu wujudkan semangat pendahulunya sekalian masih mengemukakan narasi yang cukup unik. Baik fans Joe serta fans anime akan temukan suatu hal yang disenangi mengenai pengiriman cocok ini ke salah satunya seri anime pertarungan paling ikonik di Jepang. Megalo Box bukan sekedar berguling dengan pukulan, itu menghajar beberapa pukulan serius sebab mengantar ke masa baru pertarungan anime!

Rangkuman

Dalam tempo yang tidak lama , tinju sudah berkembang jadi bentuk baru dari olahraga kontak, tinju Megalo, dimana beberapa pejuang kenakan perlengkapan mekanik berteknologi tinggi yang tingkatkan serangan mereka. Antara generasi petinju baru ini ialah Junk Dog (secara singkat JD), satu orang petarung agen judi terpercaya bawah tanah yang ikut dalam laga masih dengan pertolongan pelatih alkohol Nanbu. Tapi pertemuan kebetulan dengan kepala Shirato Corporation serta pengawalnya, Megalo Boxer berperingkat tinggi, menggerakkan JD untuk masuk Kompetisi Megalonia eksklusif untuk mendapatkan peluang membuat nama untuk dirinya di arena tinju yang resmi.

Plot & Narasi

Megalo Box mempunyai premis simpel; Junk Dog (JD), alias Joe, ialah petinju kotor yang ingin membuat nama untuk dirinya jadi petinju yang resmi hingga dia membuat kepribadian palsu untuk berperan serta dalam Kompetisi Megalonia akan datang, satu persaingan tinju internasional untuk yang paling baik dari yang paling baik. paling baik. Dengan team underdog-nya, dia hadapi lawan-lawan yang ganas dalam pendakiannya ke pucuk, dengan keinginan dapat menaklukkan Yuri, petinju favorit Shirato Corporation.

Lumayan sederhana.

Megalo Box bukan narasi yang susah serta tidak semacam itu. Ini pergi untuk bercerita cerita tersendiri dengan tokoh ciri-ciri yang sudah diputuskan serta dalam soal itu, itu itu saja. Megalo Box ialah Ashita no Joe, cukup dengan susunan cat baru, serta itu berperan.

Pertama, penataan: Megalo Box pilih penataan futuristik yang berlawanan dengan penataan Joe (saat itu) kekinian. Ini tentunya adalah strategi untuk cari tahu usia panjang dari seri ini, sebab apapun yang berada di masa kekinian pasti memberikan tanggal pada seri untuk generasi akan datang. Jadi, mereka tentu mendapatkan beberapa point brownies untuk yang itu. Tetapi, dengan tiap seri lain yang berjalan di ‘masa depan yang tidak jauh’, Megalo Box berasa seperti setetes saja dalam ember, sebab paling tidak ada 2 atau 3 ‘anime’ futuristik ‘yang keluar tiap musim. Tetapi, saya akan memuji dimana pujian semestinya diberi. Megalo Box tidak merasakan butuh untuk menggali begitu dalam ke proses penataan futuristiknya, terkecuali saat betul-betul dibutuhkan untuk plotnya.

Tulang telanjang Kotak Megalo ialah jika hal tersebut berlangsung di waktu depan dimana petinju kenakan pakaian mecha mudah bergaya yang tingkatkan potensi bertanding mereka. Jangan salah pengertian, ide memakai mecha portabel untuk apapun tidak hanya pertarungan robot keledai besar ialah suatu hal yang beri kesegaran, serta tentunya berperan untuk memberi dukungan atraksi. Kami tidak betul-betul rasakan citarasa futuristik dari seri ini sampai Joe serta krunya masuk Kompetisi Megalonia, sebab wilayah kotor tidak tawarkan banyak perkembangan tehnologi hebat. Kami belum pernah betul-betul memberitahu agen judi terpercaya kenapa dunia ditata seperti terdapatnya serta tidak ada pembuangan eksposisi bangunan dunia yang konyol untuk menolong isi kekosongan baik (terkecuali bila mereka menerangkan suatu hal mengenai tinju). Sebaliknya, kita belajar mengenai dunia bukan dengan diberitahu mengenai hal tersebut, tapi dengan lihat ciri-ciri yang berada di dalamnya. Silahkan kita mengmelawan itu, dunia di seputar kita terus beralih serta berevolusi serta dalam beberapa waktu, sejumlah besar dari beberapa hal yang kita kira biasa bisa menjadi kuno. Jadi, bukannya fokus pada menyempurnakan suatu hal yang akan dipandang seperti neraka dalam beberapa waktu, Megalo Box justru bercerita kisahnya lewat karakter-karakternya.

Seni & Musik

Saya umumnya alami kesusahan dengan sisi ini, sebab masukan saya pada animasi umumnya bersumber pada ‘Itu kelihatan bagus’ atau ‘Itu kelihatan buruk’, dengan jarang-jarang beberapa hal lain. Tetapi, saat melihat Megalo Box saya langsung kaget lihat begitu menakjubkannya tampilan serial ini, dengan ciri-khasnya yang bergaya, latar yang padat, serta laga tinju yang intensif.

Dari pertama, Megalo Box memasukkan Anda pada dunianya dengan estetika pedesaannya, yang memperingatkan kita kembali pada jaman keemasan anime tahun 80-an serta 90-an. Anda ketahui Anda sedang melihat serial anime kekinian, tapi tidak berasa semacam itu, MB seperti pendahulunya mempunyai kehidupan yang hampir baik, perasaan kekal karena itu, yang tidak menyesal dalam penggambarannya mengenai kontras di antara orang kaya serta orang miskin, dengan panorama kota yang berlapis emas dari kota serta kotor dipakai di wilayah kotor. Saya satu orang pengisap untuk detil kecil yang cuma membuat seri agen judi terpercaya jadi hidup serta Megalo Box dipenuhi oleh mereka, dari penampilan kotor beberapa toko serta beberapa orang ke grafiti yang menghiasi hampir tiap permukaan gratis, itu ialah pesta untuk mata.

Sword Art Seri Anime Simple Yang Populer

Sword Art Online salah satu seri anime yang begitu terkenal yang memperoleh keberhasilan internasional. Sayangnya, dalam masalah ini kepopuleran yang melimpah, apapun yang mereka hasilkan dengan nama SAO, lepas dari mutunya, langsung jadi hit sebab fandom itu. Tetapi, itu bukan masalah untuk Sword Art Online The Movie – Ordinal Scale.

Saya belakangan ini membahas Sword Art Online: Alicization. Saya mempunyai omset keseluruhan pada langkah saya lihat franchise SAO, serta saya benar-benar kaget dengan film ini. Visualnya benar-benar mengagumkan yang membuat saya menyesal, mungkin untuk kali pertamanya dalam kehidupan saya, tidak dapat memandangnya di layar-lebar.

Rangkuman

Empat tahun sesudah kejadian Sword Art Online, satu bentuk tehnologi revolusioner baru yang disebutkan Augma, satu piranti yang memakai skema Augmented Reality, sudah jadi hit instant di pasar.

Aplikasi yang paling terkenal untuk skema ini ialah permainan Ordinal Scale, yang sangat mungkin pemain untuk memakainya waktu mereka sadar serta memasukkan mereka dalam lingkungan RPG fantasi yang benar-benar ‘nyata’ dengan rangking serta hadiah pemain. Kirito serta teman-temannya, mulai menyelam ke permainan ini, tapi mereka selekasnya tahu jika permainan itu tidak polos serta menyenangkan seperti yang kelihatan.

Plot & Narasi

Narasi ini tunjukkan geng yang biasa masuk ke permainan Rasio Ordinal serta Kirito cukup ragu-ragu mengenai itu, sebab dia lebih senang pencelupan dari game VR yang sebetulnya. Segala hal mulai menarik saat Kirito masuk dengan Asuna serta Klein dalam acara pertempuran bos dimana maskot permainan, vokalis pujaan AI Yuna, ada serta memberi dampak buff pada pemain serta dimana mereka harus menang atas bos level asli Aincrad. Disini mereka pertama-tama berjumpa Eiji, pemain paling baik ke-2 dalam game serta anggota awalnya dari Knights of the Blood Sumpah. Beberapa penyintas SAO mulai kehilangan daya ingat mereka dalam game. Klein serta Asuna selekasnya jadi korban dari kondisi aneh ini serta Kirito putuskan untuk cari tahu apa yang berlangsung serta selamatkan teman-temannya. Walau ceritanya penuh dengan lubang plot (seperti bagaimana semua ciri-ciri dari ALO serta GGO sukses masuk saat yang sama serta menantang bos paling akhir, tanpa ada tahu apa yang sedang berlangsung), itu sebetulnya berjalan secara baik serta menarik untuk diikuti. Ini bawa nostalgia dari skenario Sword Art Online asli, dengan romansa serta drama yang dibutuhkan di dalamnya.

Saya benar-benar nikmati film ini, tapi yang betul-betul menyedihkan saya ialah beberapa penjahat. Eiji mempunyai sangat banyak kekuatan menjadi antagonis hebat buat Kirito, (dengan fisik lebih kuat serta lebih memiliki pengalaman dengan mekanika game) tapi Kirito mulai membunuh monster sepanjang dua hari serta demikianlah, ia lebih baik dibanding ia, ditambah saya temukan ketidaksukaannya pada kebanyakan orang cukup konyol. Profesor itu, di lain sisi, mempunyai motivasi yang bisa diakui untuk bawa kembali putrinya yang telah wafat serta itu sebetulnya inspirasi yang hebat, tapi selanjutnya ia harus pergi serta mengkhianati Eiji pada menit paling akhir. Saya pahami jika ia ingin memperoleh ingatannya tapi ia dapat mengerjakannya semenjak awal. Mengapa harus repot supaya ia dapat ditaklukkan serta gagasannya hancur oleh Kirito? Ayolah…

Seni & Musik

Oke, silahkan kita tempatkan ini di luar sana. Animasi film ini tambah lebih unggul dibanding musim pertama serta ke-2 dari anime serta A-1 Pictures tentunya bawa permainan A mereka untuk yang satu ini, tapi itu tidak melebihi kualitas Alicization. Saya memandangnya jadi pengantar kecil untuk beberapa hal mengagumkan yang mereka punya buat kami.

Buat saya, hal yang paling disayangkan mengenai film mungkin ialah prolognya. Itu betul-betul kurang pencelupan serta pemakaian rekaman TV rekap membuat ketidaksamaan produksi demikian jelas jika itu cukup menyakitkan untuk dilihat. Diluar itu, saya tidak dapat merintih sebab semua kelihatan cantik. Detil ciri-ciri, pemakaian sinar, arah, CGI, lingkungan, semua dikerjakan dengan benar-benar baik: Rambut Asuna serta adegan Eiji yang mengarahkan pedangnya ke tenggorokan Kirito demikian bagus hingga membuatku merinding. Adegan tindakan benar-benar fantastis: koreografi yang indah gampang diikuti serta sekaligus juga cepat serta menyenangkan. Semua adegan tindakan di dukung oleh soundtrack yang mengagumkan yang membuat Anda makin semangat dalam tiap posisi. Sword Art Online belum pernah menyedihkan saat hadir ke soundtrack serta arah suara serta film ini tidak disangsikan adalah contoh hebat dari kehebatan itu.

3 Seri Movie Jojo Bizarre Yang Terkenal

JoJo’s Bizarre Adventure ialah serial komik yang benar-benar unik. Semenjak pertama-tama pengarangnya, Hirohiko Araki, mengawali serialisasi pada tahun 1987 di majalah komik remaja lelaki bernama Shonen Jump, serial satu ini sudah berjalan lebih dari 30 tahun, diperankan delapan ciri-ciri penting berlainan dengan latar waktu terpisah lebih dari 100 tahun.

Pertama kalinya diedarkan, JoJo’s Bizarre Adventure cuma menyediakan cerita simpel tentang persaingan di antara dua pria Inggris: Jonathan Joestar yang berhati mulia, serta Dio Brando, anak angkat keluarga Joestar, yang ingin merampas semua yang Jonathan punyai (walaupun ditambah lagi bumbu artefak Aztec Kuno serta vampir-vampiran… ya, judulnya saja bizarre adventure).

Tiga puluh tahun berlalu, JoJo’s Bizarre Adventure sudah meliputi beberapa topik dengan beberapa latar, dengan ciri-ciri penting yang berlainan dengan sifatnya yang bermacam juga. Persamaan mereka cuma empat: darah Joestar, hati yang junjung tinggi keadilan, sinyal lahir berupa bintang di belakang leher, serta… nama yang technically dapat dipersingkat JoJo.

Artikel ini akan mengenalkan satu demi satu tentang ke-8 sisi yang membuat JoJo’s Bizarre Adventure: ciri-ciri intinya, serta cerita ajaib yang mereka lalui. Dari mulai yang pertama:

Phantom Blood

Narasi pertama dari JoJo’s Bizarre Adventure dikasih judul Phantom Blood (awalnya dinamakan Jonathan Joestar: His Youth), berjalan selama 5 volume komik dari Januari sampai Oktober tahun 1987, serta sudah diadaptasi jadi 8 episode pertama anime JoJo yang tampil pada tahun 2012.

Phantom Blood bercerita mengenai putra satu orang bangsawan, Jonathan Joestar, pemuda dengan hati lurus yang tidak dapat biarkan kejahatan berlangsung di muka matanya. Cerita ini ambil latar waktu diakhir era ke-19. Satu hari, ayahnya bawa satu orang pemuda yang seumuran dengannya, Dio Brando, untuk diangkat masuk ke keluarga Joestar.

Dio tidak seperti Jonathan; ia ialah orang yang akan lakukan segala hal untuk sampai arah. Maksudnya? Merampas semua yang dipunyai oleh keluarga Joestar.
Dio, yang tidak berhasil sampai maksudnya, nanti akan menggunakan satu artefak Aztec kuno yang membuat mempunyai karakter yang sama dengan vampir: hidup dengan mengisap darah serta tidak dapat tinggal dibawah matahari.

Jonathan, untuk menantang Dio, selanjutnya pelajari pengetahuan bela diri yang disebutkan Ripple, satu pengetahuan bela diri yang fokus pada tehnik pernafasan yang membuat dapat memakai kemampuan matahari.

Battle Tendency

Cerita ke-2 JoJo’s Bizarre Adventure ikuti penjelajahan Joseph Joestar, cucu dari Jonathan Joestar, pada tahun 1938 (pas sebelum Perang Dunia II meletus) di New York, Amerika. Cerita yang dikasih judul Battle Tendency (awalnya disebutkan Joseph Joestar: His Proud Lineage) ini berjalan selama 7 volume komik dari tahun 1987 sampai 1989, serta sudah diadaptasi ke episode 9-25 dari anime JoJo yang tampil pada tahun 2012.

Joseph, tidak seperti Jonathan, mempunyai karakter yang curang serta tidak takut untuk bertindak nakal untuk memperoleh apa yang ia kehendaki. Dia pun tidak sangsi melarikan diri jika hadapi musuh yang begitu susah untuk ditaklukkan. Tetapi sama dengan Jonathan, Joseph bertanding memakai tehnik Ripple.

Cerita Joseph diawali dari upayanya cari pembunuh Robert Speedwagon (paman angkatnya yang ialah sahabat dari Jonathan) yang tengah mempelajari asal topeng batu Aztec kuno yang dipakai oleh Dio Brando dahulu.

Baca Juga : Karakter Alien Dalam Assasination Clasroom

Penjelajahan Joseph membawanya sampai ke tempat Nazi, yang nyatanya sedang berupaya menghidupkan Pria Pilar: manusia jaman dulu yang berkekuatan mengagumkan yang adalah pencipta dari topeng batu yang membuat pemakainya jadi vampir itu.

Sepanjang perjalannya, Joseph ditemani oleh cucu dari guru Jonathan, Caesar Zeppeli, dan tutor mereka yang misterius, Lisa Lisa.

JoJo ikuti penjelajahan anak SMA berumur 17 tahun

Jotaro Kujo, yang disebut cucu dari Joseph Joestar, protagonis cerita JoJo awalnya. Cerita yang dikasih judul Stardust Crusaders (awalnya disebutkan Jotaro Kujo: Heritage for the Future) ini berjalan selama 16 volume komik dari tahun 1989 sampai 1992, serta sudah diadaptasi jadi anime selama 48 episode yang tampil pada tahun 2014.

Stardust Crusaders mengenalkan faktor narasi baru yang nanti akan tetap ada serta jadi pusat di tiap cerita JoJo selanjutnya: satu kemampuan yang disebutkan deggan Stand, seperti perwujudan dari alam bawah sadar pemakainya yang mempunyai bermacam bentuk serta potensi, bergantung pada siapa pemakainya. Stand gantikan tehnik bela diri Ripple yang berada di dua seri awalnya.

Jotaro Kujo, tidak seperti Jonathan yang gagah serta murah senyum, atau Joseph yang pandai dan curang, mempunyai karakter yang dingin serta keras. Berapakah kali ia tersenyum selama narasi juga bisa dihitung jari. Ia mempunyai Stand yang dinamakan Star Platinum, yang berkekuatan super kuat, kecepatan mengagumkan, serta kepresisian yang di luar akal sehat. Star Platinum punya Jotaro serta dapat menggambar lalat yang kelihatan jadi titik hitam di photo sampai bisa didapati type serta darimanakah aslinya.

Diawalnya narasi, Jotaro, yang ketakutan pada kemampuan stand-nya sendiri, putuskan untuk menyerahkan diri ke polisi. Dari kakeknya, Joseph, serta rekan si kakek, Avdol, Jotaro mengerti makna dari kebangkitan stand-nya: ini ialah dampak dari bangunnya Dio Brando (saat ini cuma disebutkan DIO), yang pada saat terakhir kalinya di Phantom Blood, memberikan kepalanya di badan Jonathan Joestar serta menghidupkan kemampuan stand.

Karakter Alien Dalam Assasination Clasroom

Assassination Classroom pada akhirnya tamat pada 14 Maret kemarin. Manga karya Yuusei Matsui ini menarik banyak perhatian sebab premis ceritanya yang menarik dan mempunyai banyak pesan kepribadian di dalamnya. Walau sudah tamat, tapi banyak hal yang berlangsung dalam manga ini serta membekas di hati. Apapun peristiwa itu? Yuk, kita lihat kembali 10 peristiwa paling baik Assassination Classroom berikut ini!

Butuh diingat, jika semua yang ada pada daftar ini kita mengambil dari manga serta bukan anime live-action. Diluar itu, daftar ini akan penuh dengan SPOILER dari manga-nya. Jadi, bila kalian tidak ingin terkena spoiler, semestinya lalui saja artikel ini.

Alur Cerita Yang Mengharukan

Sejak awal kehadirannya, banyak yang menduga jika Nagisa itu cewek. Tentunya, saya berpikir demikian serta saya iseng membaca Assassination Classroom dikarenakan lihat gambar Nagisa. Beberapa lelaki tentu sedih demikian tahu jika Nagisa itu satu orang cowok. Walau demikian, dalam manga Assasination Classroom ada banyak peristiwa dimana Nagisa kenakan rok serta berdandan seperti satu orang cewek.

Saya memanglah bukan penggemar trap serta dapat disebut tidak suka tetapi untuk Nagisa Shiota, Hideyoshi Kinoshita, serta Tostuka Saika saya berikan pengecualian (pengecualiannya sangat banyak?). Lihat Nagisa ber-crossdress salah satu peristiwa paling baik Assassination Classroom serta adalah peristiwa paling baik buat beberapa penggemar trap di luar sana.

Bloodlust/nafsu membunuh salah satu hal yang disorot dalam Assasination Classrom. Tiap ciri-ciri dalam manga ini mempunyai Bloodlust mereka semasing serta menariknya, tiap Bloodlust itu mempunyai metafor unik. Bila Bloodlust punya Nagisa dilukiskan jadi seekor ular, karena itu punya Kanzaki dilukiskan dengan tengkorak.

Bloodlust punya Kanzaki pertama-tama ada dalam ‘Civil War’ yang berlangsung di Kelas E. Kehadirannya jadi salah satunya peristiwa paling baik dalam Assassination Classroom sebab kita dapat lihat tindakan badass dari cewek paling difavoritkan dalam Kelas E ini. Diluar itu, jarang-jarang kita dapat temukan metafor Bloodlust lain dari tiap siswa dalam Kelas E. Saya mengharap satu waktu Matsui-sensei akan memvisualisasikan metafor dari Bloodlust setiap siswa nanti isa dalam databook, atau manga sekuel atau spin-off.

Sisi Misterius Dari Assasination Classroom

Nagisa x Kayano salah satu pairing yang paling difavoritkan oleh fans Assasination Classroom (tidak hanya pairing Nagisa x Karma yang dibikin oleh beberapa fujoshi). Ya, banyak yang menunggu perubahan proses cerita Nagisa x Kayano sepanjang narasi ini berjalan, serta peristiwa Nagisa mencium Kayano salah satu peristiwa paling baik dalam Assasination Classroom yang akan membuat fans keduanya menjerit.

Sayangnya, dalam ending Assasination Classroom, keduanya tidak dikisahkan sudah sah menikah ataukah tidak, tapi salah satunya halaman dalam chapter paling akhir Assasination Classroom betul-betul meresahkan:

Akabane Karma jadi salah satunya ciri-ciri yang paling difavoritkan dalam Assasination Classroom. Seperti Nagisa, ciri-ciri yang satu ini seringkali disorot. Bermula dari satu orang murid berandalan yang liar, ciri-ciri Karma alami perubahan ke arah dewasa secara baik.
Dalam manga, kedewasaan Karma sendiri dipertunjukkan saat ia menundukan kepalanya supaya Yada dilepaskan dari The Wolfpack, group Mercenary yang ditugasi untuk membunuh Koro-sensei. Bukan suatu hal yang gampang untuk meminta serta mohon maaf pada saat kita ada dalam tempat yang benar erlebih buat Karma. Tapi ia dapat mengerjakannya serta memberikan jika ia sudah lebih dewasa.

Masuk arc paling akhir, Kelas E harus menantang The Wolfpack group mercenary yang bekerja untuk amankan gunung tempat Koro-sensei dilakukan. The Wolfpack sendiri dikisahkan jadi tentara bayaran yang benar-benar kuat, serta pemimpinnya, Craig Houjou, disebutkan 3x lebih kuat dibanding Karasuma. Hal tersebut dapat dibuktikan saat mereka dengan gampangnya menculik semua murid kelas E secara cepat.
Walau pernah “kalah” sekali, semua murid Kelas E juga kembali bertemu dengan The Wolfpack. Pertemuan ke-2 dua team ini selesai berat samping dengan kemenangan Kelas E. Peristiwa dimana beberapa anggota The Wolfpack satu demi satu roboh oleh murid Kelas E betul-betul adalah salah satunya peristiwa paling baik dalam Assassination Classroom.

Chapter Paling Mengesankan

Salah satunya topik paling besar dalam Assasination Classroom ialah social justice. Semua murid Kelas E tetap ditindas serta diperlakukan tidak adil oleh guru serta murid-murid lain sebab potensi mereka yang inferior dibanding dengan murid lain. Perlakuan tidak adil itu tentu saja membuat beberapa pembaca geram serta ingin sekali rasa-rasanya membalas perlakuan mereka. Nah, salah satunya chapter dalam Assasination Classroom memperlihakan bagaimana usaha keras bisa menaklukkan mereka yang ‘superior’.

Pada chapter 34 – 36 manga Assasination Classroom, waktu kompetisi olahraga antar kelas, dikisahkan jika Kelas E cuma bisa berperan serta jadi “tim hiburan” dimana mereka akan dihajar habis-habisan dalam laga Baseball. Team Kelas E yang disepelekan juga berlatih dengan keras serta giat sampai pada akhirnya memenangi laga Baseball menantang club Baseball sekolah. Pertempuran taktik yang hebat serta kemengan E dalam laga itu wajar jadi salah satunya peristiwa paling baik Assassination Classroom.

Masih terkait dengan nomor awalnya, Kelas E kembali hadapi Kelas A dalam Festival Olahraga yang diselenggarakan sekolah. Pada chapter 91 – 94, kita dapat lihat beradu strategi yang cukup hebat. Walau laga di antara kelas E serta kelas A sendiri cukup hebat, tapi hal penting dalam laga ini ialah waktu pandangan murid-murid kelas lain pada kelas E mulai beralih.

Design a site like this with WordPress.com
Get started